Selasa, 15 Juli 2014

Potongan Bait - Bait Puisi

Jika malam bertepuk redup
Akan aku cari kunang tuk tertangi
Walau hanya sebait cahaya yang tak berarti
Namun itu persembahan ku untukmu

Suaramu selalu meremukkan hatiku, seperti suara bidadari surga

Mentari yang berujung malam bersama sayapku yang kelam kan hilang

Wahai sang pendekar sekolah
Engkau torehkan kreatifitasmu untuk memajuhkan sekolah tercinta ini

Berjuang dalam kesunyian, dan biarkan kesuksesan kita menggema diseluruh dunia

Ribuan bintang yang indah selalu menemani malam
Juga sebuah bulan yang terang menerangi gelapnya malam
Dan engkau bagaikan rembulan yang tak pernah padam disaat kegelapan

Wajahmu menawan ketika ku melihatmu kak
Engakau bagaikan rembulan yang bersinar dimalam hari

Aku gak ingin lihat air mata dipipimu
Karena aku gak mau lihat kamu sedih

Redupkanlah cahayamu dewi malamku
Jika ku nyalakan cinta suciku

Wahai sang putri impianku
Kelak engkau yang kan menuntunku untuk mengukir prestasi

Saat ku lihat pertama kali wajahmu sangat indah menawan
Kau ku segani, namun hanya kusimpan dalam hati

Wajahmu bagaikan mentari yang selalu menyinariku
Pejaman matamu layaknya rembulan yang bersinar
Senyummu menawan, bak seikat bunga mawar yang merekah
Dan namamu kan selalu terukir indah dalam bait syairku


Maafkan segala kesalahanku ibu
Meskipun aku sering membuatmu kecewa dan marah
Ingin ku bahagiakan dirimu
Sebelum kafan membalutmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar